
Saat selepas tahun baru kemarin saya mengalami kejadian yang kurang mengenakkan saat menggunakan jasa tol Bali Mandara. Saat itu saya dalam posisi hendak menuju Denpasar dari Nusa Dua.
Saat itu pintu tol dalam keadaan padat merayap dan sebagai orang normal tentu melihat gate tol mana yang buka dan mana yang tutup. Dan ternyata semua gate tol open sesuai dengan logo centang warna hijau (kalau tutup logonya silang warna merah). Maka saya pun ikut antrean sesuai dengan lajurnya.
Tapi apa daya menjelang dekat pintu tol, eh mobil di depan saya semua pasang sign ke kiri. Saya bertanya dalam hati lho kenapa? Kan gatenya buka semua. Dan pas bagian saya, baru saya paham kenapa di depan saya semua belok pindah lajur. Dan yang terjadi kemudian adalah antrean yang tidak beraturan yang disebabkan karena pintu tolnya close (padahal logonya hijau).
Dengan kesal sambil antre saya tanya petugas yang ada kenapa klo gate nya tutup tapi logonya open. Eh dijawab santai bahwa listriknya mati. Klau gini sih jawaban orang asal bacot. Logika saya aja kalau listrik mati harusnya logo gate open mati juga dunk. Lha ini logo gate open masih nyala centang watna hijau.
Dan yang paling menyebalkan adalah tiadanya informasi kepada pemakai tol bahwa 1 gate tol tidak bisa digunakan. Alhasil antrean di depan gate jadi berantakan.
So tolonglah kepada pengelola tol Bali Mandara. Profesional lah sedikit. Malh dengan wisatawan dari luar kota dan luar negeri. Ngurus gate tol aja ga becus.