4 Kebiasaan Tanah Or Yang Buat Geleng Kepala

Jumlah kendaraan roda dua di tanah air sangat fantastis. Hal ini terus bertambah seiring dengan pertumbuhan jalan yang notabene jalan di tempat sehingga menyebabkan kemacetan yang luar biasa. Dengan roda dua, waktu tempuh bisa dihemat dan macet pun bisa dihindari.

Seiring dengan hal tersebut, maka berbagai macam orang dengan perilaku yang beraneka ragam pun ikut menghiasi jalanan. Berikut 3 kebiasaan bikers yang bisa membuat pengguna jalan lainnya geleng-geleng kepala menurut versi redaksi dk8000.

1. Merokok sambil riding

detik.com

Hampir semua pengendara roda dua alias bikers pasti pernah melihat kejadian ini di jalan. Dan bahkan mungkin pernah menjadi korban dari abu dan api rokok yang terbang dan mengenai wajah. Merokok sambil riding adalah salah satu hal terkonyol yang dilakukan bikers. Selain tidak safety juga bisa mengancam keselamatan rider lainnya. Alangkah bijaknya jika hasrat untuk menyedot rokok ingin dilakukan maka minggir sejenak. Silakan nikmati rokok tersebut hingga puas tanpa mengganggu keselamatan pengendara lainnya.

2. Menaruh helm di dengkul

cahbrogo.com

Hal ini biasa dilakukan oleh pengendara motor alias bikers cowok. Macam-macam alasan yang bisa dipakai untuk hal ini. Mulai dari alasan rambut yang sudah menggunakan pomade hingga rambutnya kaku seperti duri landak hingga pamer kegantengan yang sebenarnya sih ga ada yang memperhatikan. Tapi dari hal tersebut kita semua bisa melihat satu fakta bahwa otak bikers tersebut sudah berpindah tempat ke dengkulnya.

3. Riding di sisi kanan

Media Indonesia

Semua yang paham aturan pasti tau jika jalur paling kanan adalah jalur cepat alias jalur untuk menyalip. Namun masih banyak sekali bikers yang menggunaan jalur paling kanan untuk riding santai. begitu di klakson oleh yang ingin menyalip bukannya minggir malahan mendelik. Dari fakta ini juga akhirnya kita semua bisa paha bahwa SIM yang dimiliki oleh bikers tersebut adalah SIM bajakan alias SIM nembak.

4. Riding sambil menggunakan HP

LINE Today

Kelakuan bikers nomor 4 ini memang sangat sering sekali ditemui dan rata-rata yang elakukan adalah ABG. Demi cepat mengupdate status ataupun membalas chatting dari kawan ataupun lawan jenisnya, mereka mempertaruhkan nyawa yang tidak bisa di restart layaknya main game. Cobalaj minggir sejenak barulah chatting sepuasnya.

Miris banget ngeliat foto ini

Foto ini saya dapat dari teman-teman grup WA. Entah kapan kejadian foto ini, tapi yang pasti melihatnya saja sudah miris banget. Menurut pandangan saya, ada 5 nyawa diatas sebuah kendaraan roda dua.

Yang paling miris dan sedih adalah melihat adik bayi/anak kecil yang digendong paling belakang. Kaki kecilnya menjulur tanpa pijakan. Nyawa anak ini dipertaruhkan pada kekuatan jaritan gendongan. Hmmm.. No komen dah selain miris banget ngeliatnya 😦

Mari kita galakkan kampanye “Pelan jangan di kanan”

Di laman media sosial facebook teman ada yang mensharing gambar di atas yakni kampanye “kalo pelan jangan di kanan”. Kampanye atau gerakan masyarakat ini tentunya sangat positif sekali untuk kenyamanan dan keselamatan dalam berlalu lintas.

Kasian motornya dinaiki oleh rider yang tidak bertanggung jawab ini

Kawan-kawan silakan fokus pada motornya ya. Ini bukan masalah kesenjangan sosial dimana kalau pemoge yang naik motor tanpa helm akan dihujat dan bla bla, tapi menyoroti dari sisi motornya.

Melawan arah, eh malah merasa benar

Lagi-lagi ada kasus ngotot merasa benar. Kali ini bersumber dari laman media sosial, Ada seorang bapak-bapak yang merasa benar untuk melanggar arah karena tokonya dekat dari TKP, tidak ada rambu jadi boleh melanggar dan parahnya di dukung oleh oknum.

Jembatan penghubung Denpasar – Gilimanuk putus

Just info untuk teman-teman yang akan ataupun ada rencana meninggalkan Bali lewat jalur utama Denpasar – Gilimanuk, mohon untuk berhati-hati. Jembatan Tukad Aya di Kabupaten Jembrana ini ambruk akibat hujan lebat.

Pelanggaran lalu lintas secara berkelompok

Hmmm.. Lagi sedang heboh mengenai koboi jalanan yang menggunakan Honda Jazz putih lengkap dengan bekingan aparatnya. Om Kobayogas juga mengulas pengalaman pribadinya berhenti di lampu merah disini. Otak saya juga langsung berpikir mengenai hal yang sama.

Save Jalur Kanan Please..

Yup.. Save jalur kanan. Jalur kanan ini menurut saya sama pentingnya dengan jalur penyeberangan alias zebra cross. Kenapa? Karena semua kendaraan yang menyalip akan mengambil jalur kanan. Apa yang terjadi bila jalur kanan “dikuasai” oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab? Alhasil judge dari para pemakai jalan yang lain dimana seseorang akan dikatakan sangat ugal-ugalan serobot sana serobot sini saat di jalan.
Andaikan saja jalur kanan ini steril hanya diisi oleh kendaraan yang akan menyalip, saya rasa pengendara yang serobot sana serobot sini akan berkurang.

Tidak jarang pemahaman tentang jalur kanan ini belum diketahui masyarakat secara luas. Coba saja lihat bagaimana para instruktur mengemudi (di denpasar khususnya) mengajarkan anak didiknya dengan berjalan pelan di sisi kanan. Ajaran ini jelas akan diingat oleh para anak didik mereka dan akan terbawa seterusnya. Monkey see monkey do.
Selesai sampai disana? Tidak.. Lihat saja para pengendara motor yang sangat terbawa susasana riding dengan santai disisi kanan. Begitu di beri sign entah klakson atau lampu dim, yang ada mereka malah melotot.. what the f*%k..

Kita ini hidup di Indonesia dimana jalur kiri adalah jalur lambat dan jalur kanan adalah cepat. Mohon bantuannya agar kita sama-sama mengerti. Sehingga jalan bisa lebih tertib dan lancar.

Otaknya pada dimana ya??

Sebelumnya maaf atas judul artikel yang mungkin untuk beberapa teman-teman dianggap kasar. Tapi hanya kalimat tersebut yang bisa mewakili kekesalan saya atas oknum-oknum bikers yang hobi melanggar arah arus lalu lintas. Di Denpasar belakangan ini fenomena ini semakin marak. Dari yang cuma melanggar ‘hanya’ 5 meter hingga ‘hanya’ sepanjang jalan.

Harga dari sebuah kemacetan

Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk membaca koran dan ditemani oleh secangkir teh hangat. Setelah halaman demi halaman terbaca, sampailah saya di rubrik surat pembaca. Saya tertarik membacanya karena judulnya yang lumayan provokatif “kemacetan jalan akibatkan kerugian”.