Otaknya pada dimana ya??

20130702_satunya-melawan-arah-dan-satunya-tanpa-helm_6228

Sebelumnya maaf atas judul artikel yang mungkin untuk beberapa teman-teman dianggap kasar. Tapi hanya kalimat tersebut yang bisa mewakili kekesalan saya atas oknum-oknum bikers yang hobi melanggar arah arus lalu lintas. Di Denpasar belakangan ini fenomena ini semakin marak. Dari yang cuma melanggar ‘hanya’ 5 meter hingga ‘hanya’ sepanjang jalan.

RC banner

Saya hanya berusaha memahami pola pikir kenapa mereka melakukan hal tersebut. Sepertinya menurut analisa pribadi saya salah satunya adalah agar supaya hemat BBM sehingga jalannya tidak perlu memutar jauh. Di satu sisi oke itu benar. BBM hemat. Tapi sadarkah kalau yang anda pertaruhkan adalah nyawa anda yang sangat berharga yang jika dibandingkan dengan ongkos BBM yang anda keluarkan untuk memutar hanya seujung kuku dari ‘harga’ nyawa anda.

Satu lagi yang mungkin menjadi alasan kenapa para oknum bikers bertindak seperti itu yakni atas nama ‘gue rakyat kecil’. Damn.. Dari dulu kalimat ini selalu digunakan oleh para pelanggar lalu lintas untuk bersembunyi dibalik kesalahan yang mereka lakukan.
Contohnya ada mobil sudah kasi sign untuk belok kanan, tapi tetap aja bikers maksa masuk dan akhirnya bumm.. Motor terpelanting dan mobil pun penyok. Nah keluarlah kalimat sakti diatas. Gue rakyat kecil lho. Lu mesti ganti motor gue. Kalau dah gitu asli pada tepok jidat dah.
Jika kasusnya motor vs motor, contoh R25 vs supra. Walaupun si supra yang salah tapi anggapan ‘gue rakyat kecil’ lu yang pake R25 yang salah. Motor lu motor kenceng. Motor lu motor mahal. Jadi lu harus ganti motor gue. Cape dehhhhhh..

Insyafff woiiiiii… ATURAN itu dibuat agar semua bisa tertib dan berjalan dengan aman. Jangan ngerasa keren dengan melanggar aturan coyy.. Lu pikir dah jadi bad boy yang keren gitu dengan melanggar arus lalu lintas?? Mikir oiii pake otak. Jangan pake dengkul!

10 thoughts on “Otaknya pada dimana ya??

Tinggalkan komentar